Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeTerkiniRamai Isu Miring Buntut Gelar 'Jokowi Alumnus Memalukan', Ini Kata BEM KM...

Ramai Isu Miring Buntut Gelar ‘Jokowi Alumnus Memalukan’, Ini Kata BEM KM UGM

Sleman – BEM Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (KM UGM) buka suara dan meluruskan isu usai diskusi dan pemberian gelar nominasi ‘Jokowi Alumni UGM Paling Memalukan’ kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebabnya, muncul narasi miring setelah nominasi tersebut muncul.
Adapun narasi yang beredar mulai dari adanya motif politik di balik diskusi dan pemberian gelar. Kemudian isu Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor di-DO dari kampus dan lain sebagainya.

Ketua BEM KM UGM, Gielbran M Noor menjelaskan, agenda diskusi ‘Rezim Monarki Sang Alumni: Amblesnya Demokrasi Ambruknya Konstitusi dan Kokohnya Politik Dinasti’ yang diselenggarakan oleh BEM-KM UGM di hari Jumat 8 Desember 2023 kemarin merupakan wujud kritik atas kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Forum diskusi kemarin, merupakan agenda yang berbasis argumentasi dan kajian, yang dibuat oleh teman-teman BEM KM UGM. Kita sudah membuat kajian, mempersiapkan kajian dan itu kita jadikan sebagai bahan bakar atau sumber argumentasi pelaksanaan diskusi,” kata Gielbran kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).

Dari diskusi itu kemudian dibuat kajian. Nantinya, hasil kajian akan diserahkan langsung ke Istana dan masyarakat umum pun bisa mengakses.

Baca Juga:  Kaesang soal Jokowi Gabung PSI: Pak Presiden Kader PDIP

“Kajian yang telah dijadikan basis argumen, kita berikan langsung ke istana melalui pos. Insyaallah hari ini akan kita serahkan langsung dan hasil kajian bisa diakses melalui akun Instagram BEM-KM UGM. Jadi publik masyarakat bisa melihat secara langsung kajian yang telah kita buat setebal kurang lebih 300 halaman,” bebernya.

Dia menegaskan, tidak ada motif politik apapun dalam diskusi tersebut. Termasuk tudingan bahwa BEM KM UGM terafiliasi dengan parpol tertentu.

“Tidak ada motif politik praktis apapun, dan tidak terafiliasi oleh kekuatan politik praktis manapun. Karena narasi di luar sana cukup liar, kita dituding terafiliasi dengan partai politik tertentu dan pada kesempatan ini kami sampaikan secara jelas bahwa itu tidaklah benar,” tegasnya.

Ragam Isu yang Muncul
Gielbran melanjutkan, tidak ada intervensi apapun dari pihak kampus terkait pelaksanaan diskusi kemarin.

“Adapun isu-isu yang beredar liar di luar sana tidaklah benar adanya. Termasuk isu bahwa saya sebagai ketua BEM-KM UGM di-drop out. Bahkan dari UGM sangat kooperatif tidak ada intervensi, tidak dipanggil oleh wakil Rektor untuk perihal agenda diskusi. Jadi jika ada isu saya di drop out itu tidaklah benar,” ucapnya.

Baca Juga:  Petani Saloloang Bebas, Anton Lewi: Kami Diperlakukan Baik

Isu lainnya yang muncul juga menyeret nama pribadi Gielbran. Dia dituduh terlibat politik praktis dan agenda diskusi beberapa waktu lalu merupakan titipan.

“Kemudian saya selaku ketua BEM KM UGM juga tidak terlibat dengan entitas politik praktis manapun. Isu-isu liar di luar sana seperti orang tua saya yang menjadi caleg partai politik,” ucapnya.

“Kemudian saya yang dianggap merupakan anggota partai politik dan agenda diskusi kemarin yang menjadi ajang titipan isu bagi entitas politik tertentu semuanya adalah tidak benar adanya,” lanjutnya.

Gielbran melanjutkan, BEM KM UGM juga meminta maaf jika diskusi tersebut menimbulkan kegaduhan dan berdampak menyeret nama institusi.

“Kami meminta maaf apabila diskusi menimbulkan kegaduhan yang berdampak secara langsung kepada institusi UGM,” pungkasnya.

Sourcedetikcom
BERITA LAINNYA

LEAVE A REPLY

Masukkan komentar anda!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

- Advertisment -spot_img

Berita Populer